Kamis, 03 Februari 2011

Majalah Sekolah KARISMA edisi 3 Februari 2011

Majalah sekolah KARISMA ( Kreasi, , Apresiasi  Inovasi Remaja ) SMA Negeri Kerjo Kabupaten Karanganyar adalah sebuah kegiatan ekstrakurikuler pengembangan dari ektra mading (majalah dinding) . Terbit pertama pada 13 Februari 2010, Pada Februari 2011 merupakan edisi yang ketiga sekaligus menandai satu tahun usia KARISMA. Pada usianya yang "baru" satu tahun ini KARISMA berusaha membuat terobosan baru dengan mengeluarkan edisi dunia maya atau edisi blog. Blog KARISMA ini "hanya" memuat sebagian kecil tulisan teman-teman kru KARISMA. Tentu masih banyak kekurangan pada penampilan pertama ini  but... inilah KREASI kami.... 


Tim Redaksi KARISMA
Pelindung dan penanggung jawab     : Drs. Hartono, M.Hum.  Pembina  : Suhadi,S.Pd., Retno Winarni, S.S.      Pemimpin redaksi        :, Anwar Dhanu , Ahmad Fajar Malik ,Editor  :Dyah Ayu W ,  Nandya Arifka , Sekretaris   : Rynta Yanuaryani, Meinita Yesi Anugrahini, Bendahara       :Ayu Maria , Nurul Basyiroh     Editor gambar dan layout   : Triyono, Pandu Wijang , Reporter    : Taufik Ashari,Yusrina Arifah   Tim Kreatif  : Lilis Handayani , Lina Mustika  Distributor  : Inna Nurul A, Tiya Ardiyati, Faizal Helmi, Arta Monova, Naimah Dewi, Nurulia S.H., Ajeng Nawangwulan, Titin Riyadiningsih, Harmi Suhesti,  Dwi Haryani, Tsalats Nur , Yuliana Tri W, Suhaimi R.V., Wiwin Widyartuti, Wiwit Ristanti, Rahmawati R, Eka putri,  Desain Cover oleh : Farid Mustofa.  Kartun MR. K oleh Oni Sarwanti

SISWA BERPRESTASI



SISWA BERPRESTASI
ANAK IPA YANG MENCINTAI SASTRA
Nama   : Awalia Lu’lu’ Lutfiah
Kelas   : XII IPA 1
TTL     : Karanganyar , 1 April 1993
Motto Hidup : “don’t cry before ing”
Cita-cita : guru
Hobby : Membaca dan menulis
Nama Ortu :
 -ayah :Suminyan
 -ibu  :Siti Rikanah
Cara belajar : mendengarkan musik
Motivasi belajar : “man jadda wa jadda”
Prestasi :
-       Lomba mapel geologi
-       OSN Kimia
-       Debat Inggris
-       KTI Biologi di UNS
-       KTI MIPA di UNNES
-       KTI Kesejarahan di Semarang
-       KTI Kebudayaan di Karanganyar
-       Horison
-       Solopos
Harapan buat madding : “tetaplah ada di antara yang tidak ada”
Inilah  sosok yang menjadi juara 1 lomba menulis puisi dalam rangka hari  Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa 2010 yang diselenggarakan KARISMA bulan Oktober lalu.  Jika mendengar kata IPA pasti angan kita menuju pada Biologi , Fisika dan Kimia yang terkenal sulit dan membinggungkan. Tetapi semua itu tak menjadi halangan bagi salah satu temen & kakak kelas kita yang berprestasi  Awalia Lu’lu.
  Pengalaman adalah guru yang baik buat mencapai kesuksesan. Putri dari bapak Saminyan dan ibu Siti Rikayah ini memiliki semangat & sikap pantang menyerah dalam belajar.
   Tang ting tung jika dihitung ada beberapa bidang lomba yang penah dia ikuti , seperti : Lomba Mapel Geologi , OSN Kimia , Debat Inggris , KTI Biologi  di UNS , KTI Mipa di UNNES , KTI Kesejarahan di Semarang , dan KTI Kebudayaan di Karanganyar.
 Eitzzz...gag cuma berhenti di situ aja lho,ternyata Awalia ini juga multi talenta. Hobbynya membaca dan menulis mampu menghasilkan beberapa karya yang mampu masuk dan dimuat di majalah sastra Horizon dan suratkabar Solopos. Wah ...wah...wah hal ini membuat SMA N KERJA menjdi lebih bangga.
  Semua itu tak lepas dari motivasinya dalam belajar “man jadda wa jadda” ( Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil ). Dukungan ortu dan doa tak lepas dari untuk membuat semangat Awalia menitih tangga kesuksesan. Hemmmttt...bertepatan dengan ulang tahun KARISMA tak lupa dia menitipkan sebuah harapan yaitu “ Tetaplah ada di antara yang tidak ada “ ,o..ya guys di sini kita juga dapat membaca salah satu karya puisi Awalia lho, ,jangan ampe gag baca ya , INGAT itu!!!hehehe

                                                           By : Meynita&Wiwiin




FOTO KEGIATAN SMA KERJO 















PUISI PEMENANG LOMBA


Puisi Juara 1 Lomba menulis puisi  KARISMA dalam rangka  Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa


JAKARTA & BOCAH YANG DULU


Ketika kita masih bocah

Berjalan , beriring, bergandengan menatap sepotong senja
Di jembatan gantung dekat desaku
Bercerita tentang masa dimana kau masih terpaku pada jendela
Merah  jambu kamarmu yang terpigura lekat, menatap  angkuh
Pada gerombolan burung gereja di depan gerbong kegelisahan

Sering kau tertawa… saat aku tak pernah mampu menyebrangi klegung jembar itu
Kau selalu tersenyum , bila angka-angka bodoh itu selalu bersorak di atas lembar tugas matematikaku
Tapi kini kau jauh.. pekat.. hilang dalam gelap

Tiada lagi tawa saat kau dolanan delikkan denganku
Gatheng denganku , dakon denganku
Karena kini kau bilang itu kuno

Reogan yang dulu tidak pernah kita lewati  kau cerca untuk di tonton
 Malah kau cerca “ah apaan tu, gak model !”

Ketika kau melihatku masih dengan sepeda onthelku
Kau tak mampu terdiam mengingat “kenapa masih lo pake sepeda bunthut itu ? monyet aja udah pake skuter ?”

Benar … Jakarta telah mengubahmu , memeras otakmu
Untuk dijejali beraneka tontonan yang seronok

Kau bilang itu gaya padahal , mulut jelita masih mengganggu
Kau sebut itu style, bahkan tak sadar kau ikut arus liberalis
Dimanakah Jakarta yang katanya dulu elok tak terkira
Dimanakah kau yang dulu menghilang dalam balik bambu Kuning
Mentari memanas, bulan meredup , cahaya meranggas, angin tersulut, dingin , udara merapat
Aku tak tahu yang terjadi lagi

                                                                                                                    Oleh Awalia Lu’lu Lutfiah 



Juara II

TARIAN PENA

Tarian pena yang tak ingin berhenti
bagai mengikuti suara hati
sungguh tak ku sangka
mengurai kata dalam rasa
mengeja kata menyurat makna
Bukan sebuah bait romantis
Bukan sebuah rayuan nan harmonis
Bukan…
Hanya hatiku yang ingin bicara
Yang kian hangat dalam dekapan rindu
Ingin kusampaikan pada angin yang berlalu
Asa yang terungkap pada bisikan rindumu
Namun bila bumi dan langit menjadi tembok
Aksara terhapus oleh samudra 
Abadikanlah sapaan Kahlil gibran
Senyummu bak candu bagai udara
Tatapmu yang menggoda jiwa
Bayangmu yang seolah buatku gila
Pesonamu yang taklukkan sel dalam raga
Tentang mu dan hanya kau…
Saat  ku pejamkan mata
Terhanyut ku dalam sungai yang berakhir di hatimu
Munajat akan rasa yang tak pernah ku duga
Dengarlah aku..
Di saat riuh suara pemujamu
Ku sematkan mahkota di hatiku
Saat syahdu ku sebut namamu dalam doaku
Dengarlah aku…
Wahai sang pangeran hatiku.
                                                                                                      Oleh : Yusrina Arifah





Juara III
SEPOTONG SENJA DI ATAS SANA
 Langit keemasan dihiasi burung camar yang beterbangan
Sepoi-sepoi semilir angin membelai nyiur di puncaknya
Deburan ombak dan hembusan nafas pantai
Yang berdesir sepanjang jalur kalbuku
Kepenatan yang teramat , peluh pikir yang sungguh
Beban kehidupan yang memaksa bahuku tuk merendah
Hilanglah di bawa angin hanyut terbawa air laut
Tak tersisa di curi camar-camar itu
Lihatlah… sepotong senja ada di atas sana
Ramai di bicarakan bencana alam yang dahsyat
Kasus pencurian di gedung beratap hijau yang megah
Hilangnya nyawa manusia yang tak berdosa
Tangis kepiluan sang ibunda
 Di pinggir kota Jakarta
Namun ku diam dan berlalu begitu saja
Bukan ku tak peduli
Aku hanya ingin menikmati senja kali ini
Ketenangan menjelang hiruk pikuknya malam
Keagungan sang merah saga beradu
Di tengah para penjaja makanan
Bersembunyilah lelah bersama aroma sunset yang sejuk
Atau dinginkah ??
Tapi biarlah sang pencipta tengah menunjukkan kekuasaan-Nya
Di cakrawala yang luas , terbentang lukisan emas yang  indah
Diiringi  sang surya yang hendak kembali ke peraduannya
Dan lihatlah…
Sepotong senja ada di atas sana
                                                                                                                                Oleh : Nandya Arifka




ekskul : Teater Kawah


TEATER KAWAH


Hay guys . . . ? Ape kabar nie . . . ?
Humt . . . gag terasa ya, majalah KARISMA dah terbit lagi . Wah . . . senengnya . . . !
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang “Apa sih  Teater Kawah Itu ?” . Teater kawah adalah salah satu ekskul  di sekolah kita tercinta ini, SMAN Kerjo .  Meski usianya masih tergolong seumur jagung tapi prestasinya nggak  kalah  sama yang lain .
            Salah satu prestasi yang udah dicapai yaitu kawah udah bisa membuat film perdananya loh, judulnya “Balada Terbunuhnya Atmo Karpo” . Meski peralatannya sangat terbatas namun dengan semangat 45 and kerja keras dari anggota kawah serta guru pembimbing juga, hasilnyapun tak kalah dengan film-filim layar lebar yang sering di tampilkan di bioskop-bioskop itu . Wach . . . kita acungi jempol deh buat  Kawah .
            Tanggal 14 Desenber 2009 kemarin kita juga diundang untuk tampil di SMAN Karangpandan loh untuk berpartisipasi dalam acara ulangtahun sekolahnya . Persiapan awal sih agak ribet dari mulai nyiapin kostum, make up, dll . Tapi semua dapat teratasi karena kekompakan anggota kawah yang saling membantu satu sama lain . Dari mulai mendandani kostum, make upnya (salut dech bwt kekompakannya . . . ! hehehe . . .) .
             Pada kesempatan pertama yang tampil tentu sang tuan rumah, nama teaternya yaitu “Teater Sokley” kemudian Teater Kawah dan terakhir “Teater Tenda” dari SMAN 2 Karanganyar . Setelah dibandingkan  antara teater-teater yang lain ternyata Kawah  tidak bisa diremehin loh ! Aktingnya, beh . . . . siipp tenand pokoke ! Jadi, jangan remehin Kawah dech . . . ! Kita doain aja ya, moga –moga saja Teater Kawah semakin maju, akting para pemainnya semakin bagus dan lebih terolah lagi dan akan lebih baik dari tahun kemarin. Oea . . . semoga juga Kawah bias membuat film keduanya ya ? Amin, amin ya robbal alamin . . . . .

By : Arta/ X_1





TULISAN GURU


Tulisan Guru
INOVASI PEMBELAJARAN SASTRA
RETNO WINARNI,S.S.
     Pengalaman adalah guru yang paling baik. Kata-kata bijak tersebut terasa sangat tepat bagi saya pribadi . Pengalaman menggeluti puisi dengan sering menjadi wakil sekolah mengikuti berbagai komba baca puisi maupun pengalaman menjadi anggota sebuah kelompok teater di kota kelahiran saya ternyata menjadi modal yang sangat berharga ketika saya menjadi guru bahasa dan sastra Indonesia. Penguasaan teknik membaca puisi dan akting  yang baik berguna untuk menunjukkan siswa tentang praktek  pembacaan puisi dan  bermain drama di kelas. Sejak duduk di bangku sekolah menengah saya sangat mengidolakan W.S. Rendra. Salah satu puisi yang sangat menginspirasi saya adalah puisi Balada Terbunuhnya Atmo Karpo.Saya sangat setuju dengan pendapat para kritikus sastra yang menyebut puisi tersebut adalah salah satu puisi terbaik yang pernah ada di Indonesia. Ketika menjadi Guru pun puisi ini masih menjadi  puisi idola . Sebagai guru  pembimbing ekstrakurikuler teater di sekolah saya bertanggung jawab mengembangkan minat siswa terhadap dunia teater. Praktek di lapangan tidak selalu mudah untuk dilaksanakan. Meskipun “mantan: pemain teater ternyata tidaklah mudah menjadi pembimbing dan menjadi sutradara bagi siswa . Dalam benak siswa sudah tertanam pemikiran bahwa mengikuti ektra teater identik dengan pementasan. Manakala kesempatan untuk pentas tidak kunjung hadir semangat siswa untuk berlatih seringkali menjadi turun. Untuk mengatasi hal tersebut saya menawarkan kepada siswa anggota ektra teater untuk membuat proyek produksi film remaja. Kebetulan pada saat yang bersamaan siswa di kelas yang saya ajar sedang membentuk kelompok untuk pementasan teater di kelas. Dengan kamera milik sekolah pementasan setiap kelompok saya abadikan . Hasil rekaman pementasan tersebut kemudian di tonton secara bersama-sama sekaligus diulas. Ternyata siswa sangat antusias mengikuti setiap tahap kegiatan kompetensi dasar bermain drama mulai dari membentuk kelompok, menyusun naskah drama , menentukan pemain , berlatih dan akhirnya mementaskan naskah drama karya mereka.Hasil rekaman pementasan drama tersebut secara kualitas barangkali memang tidak terlalu bagus tetapi antusiasme siswa mengikuti proses  lah yang sangat penting dan saya merasakan kepuasan tersendiri. Belajar dari pementasan di kelas saya menantang anggota teater untuk membuat film yang harus lebih baik.    
       Ide cerita film adalah adaptasi puisi Balada Terbunuhnya Atmo Karpo karya W.S. Rendra. Selama ini sering kita temukan musikalisasi puisi penyair-penyair terkenal seperti puisi Taufik Ismail maupun Sapardi Djoko Damono. Film ini bisa dikatakan adalah dramatisasi puisi W.S. Rendra. Pembuatan film adaptasi tersebut bukanlah hal yang mudah. Kesulitan demi kesulitan muncul. Kesulitan yang pertama adalah perbedaan persepsi terhadap puisi W.S. Rendra antara saya sebagai guru dan siswa. Perbedaan generasi ternyata memberi dampak terhadap persepsi terhadap karya sastra. Perbedaan yang lain adalah orientasi penonton dan gaya  penyampaian cerita film. Sebagai guru bahasa dan sastra sekaligus alumnus fakultas sastra saya merasa punya tanggung jawab memperkenalkan dan mendekatkan karya sastra kepada siswa. Sebagai bagian dari generasi muda  siswa memandang film ini sebagai bentuk hiburan yang harus menyenangkan penontonnya. Mengubah paradigma ternyata  siswa membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Kesulitan berikutnya adalah terbatasnya pengetahuan saya terhadap teknik pembuatan film. Beruntung kendala ini teratasi dengan bekerja sama dengan seorang teman yang sedang belajar di jurusan perfilman. Jadwal latihan dan kekurangseriusan siswa mengikuti latihan termasuk kendala pembuatan film ini.
     Seperti halnya teater yang merupakan kumpulan dari berbagai aspek seperti tata panggung, kostum, tata suara, tata lampu dan sebagainya, maka film juga merupakan gabungan berbagai aspek yang saling berkaitan. Tata suara memegang peranan yang penting untuk menghasilkan film yang baik. Beruntunglah siswa yang bergabung dalam tim pembuatan film ini adalah anak-anak yang multitalenta. Mereka mampu menghasilkan lagu dan musik untuk mendukung film ini. Lebih beruntunglagi kami tidak perlu pusing memutar otak mencari sumber dana pembuatan ini. Meskipun hanya sekolah kecil di pinggiran Kepala sekolah kami adalah seseorang yang moderat dan berpikiran terbuka.
     Film Balada Terbunuhnya Atmo Karpo kami persiapkan sebagai ajang promosi bagi siswa baru . Dengan film ini teater sekolah mempunyai modal untuk dijual dalam rekuitmen anggota teater baru. Pasti akan lebih mudah dan lebih “menjual “ ketika kelompok teater mempunyai “sesuatu” untuk dipamerkan kepada siswa baru. Apa pun hasil dan penilaian terhadap lahirnya film Balada Terbunuhnya Atmo Karpo yang pasti rasa bangga adalah kata yang tepat mewakili selesainya keseluruhan proses pembuatan film tersebut. Di masa yang akan datang ketika pembelajaran tentang kompetensi dasar bermain drama, sudah tidak perlu lagi memutar video pertunjukkan drama dari kelompok teater lain karena kami telah mampu memroduksinya sendiri. Film ini memasukkan dua genre sastra  yaitu puisi dan drama. Pasti akan lebih membumi bila siswa melihat hasil karya teman-teman mereka sendiri. Yang lebih pasti siswa menjadi dekat dengan karya sastra yang ujungnya semoga mereka menjadi mencintai karya sastra.
Oleh  Retno Winarni.  
·         Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Horison edisi September 2010 













laporan perjalanan ke Solo


Laporan Perjalanan Ke Solo
Teman-teman tahu enggak, tanggal 24 November’10, Tim Redaksi KARISMA berkunjung ke Solo looo… Asyik dan  seru banget  !!! Kami berangkat dari sekolah sekitar  pukul 07.40 Wib dengan mengenakan seragam batik khas SMA Negeri Kerjo. Sebelum kami berangkat, Bapak Kepala Sekolah memberikan sedikit pengarahan kepada kami.                                  
Kunjungan  pertama yaitu “Monumen Pers Nasional” yang terletak di Jln. Gajah Mada 59 Surakarta, sekitar pukul 08.50 wib, kami tiba disana. Monumen Pers  Nasional mempunyai tugas melaksanakan pelestarian dan pelayanan kepada masyarakat mengenai Monumen Pers Nasional dan produk Pers Nasional yang bernilai sejarah. Sesuai dengan tugas yang ada maka Monumen Pers Nasional menyelenggarakan beberapa fungsi, yakni :
·         Pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran dilingkungan Monumen Pers Nasional.
·         Pelaksanaan pelayanan informasi dan peningkatan sarana diseminasi informasi.
·         Pemeliharaan, penata laksanaan koleksi, pengawetan dan perlindungan benda-benda di bidang pers yang bernilai sejarah serta pelaksanaan perpustakaan.
·         Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Kunjungan yang kedua yaitu, “RADAR SOLO” yang berada di jln. Kebangkitan Nasional 37 Surakarta. Kami tiba di depan kantor Radar Solo sekitar Pukul 10.10 wib. Setelah menunggu beberapa menit, kami dipersilahkan masuk ke dalam ruang Redaksi Radar Solo. Ruangnnya tidak terlalu luas. Dan kami disambut ramah oleh Bapak Ananto Priyatno Pemimpin Redaksi Radar Solo. Kami rombongan Tim Redaksi KARISMA memperhatikan Bapak Ananto yang menjelaskan Profil Radar Solo. Selain itu, kami tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini untuk bertanya jawab kepada  ahli jurnalistik. Sejak terbit perdana pada tahun 2000 yang lalu, Harian Radar Solo (Jawa Pos Group) langsung mendapat tempat di hati masyarakat Solo. Harian pagi yang beroplah 27.500 eksemplar perhari, terbit 32 halaman setiap hari, terdiri dari 20 halaman  menyajikan berita-berita nasional dan internasional, serta 12 halaman Radar Solo menyuguhkan berita lokal.
Sekitar pukul 11.45 wib, kami keluar dari Kantor Radar Solo, dan melanjutkan perjalanan selanjutnya itu ke “Kampung Batik Laweyan” Namun, sebelum menuju tempat tujuan yang ke-tiga itu, kami mampir istirahat sebentar untuk menjalankan sholat Dhuhur di sebuah Langgar ( Masjid tradisonal ) yang merupakan salah satu cagar budaya di lingkungan Kampung Batik Laweyan.
Setelah selesai makan dan sholat, kami melanjutkan perjalankan ke  Kampung Batik Laweyan  sekitar pukul 12.25 WIB. Sungguh…. Pengalaman yang menyenangkan sekaligus  melelahkan saat di Kampung Batik Laweyan ini. Sepanjang perjalanan mengelilingi ,melihat-lihat Kampung Batik Laweyan ini sering kali mengeluh karena rasa lelah jalan kaki. Namun, itu semua terbayar oleh ilmu dan pengalaman tentang batik yang kami dapatkan. “Batik” adalah proses pencantinagan/pembakaran lilin & malam pada media batik. Proses membuat batik yaitu:
1)      Pencantingan → dengan cat dan dengan menggunakan canting.
2)      Pewarnan → dengan memakai kuas dan dengan dicelupkan kedalam bak warna.
Pada proses pewarnaan ini dikenal istilah viksasi yaitu mengunci warna dan dikenai sinar matahari secara langsung.
Yang membuat kami kagum adalah di  lokasi seluas 24.38 hektar ini terdapat ± 2500 jiwa KK, dan yang berprofesi sebagai pengusaha batik di Kelurahan Laweyan ini sekitar 70 pengusaha.  Rumah antara warga satu dengan warga yang lain sangat berdekatan dan bisa dibilang “gandeng”. Kita harus acungi jempol untuk masyarakat Laweyan, karena mereka telah melestarikan budaya Indonesia
Temen-temen sebenarnya kunjungan ke Solo ini tujuannya hanya tiga , namun, karena waktunya masih siang kami putuskan untuk mampir ke Toko Buku  Gramedia (sekitar pukul 13.56 wib). Anak-anak KARISMA   bisa berburu buku bacaan.   Terakhir kami lega sudah sampai SMA N KERJO dengan selamat (sekitar pukul 17.00 wib). Puji Syukur kepada Tuhan yang telah menyertai perjalanan kami dari awal hingga akhir  sampai bertemu lagi pada kunjungan KARISMA tahun depan. SALAM KARISMA
Ayu Maria Sari/ X.1



Latihan Dasar Jurnalistik KARISMA

Hari Minggu, 16 Desember 2011, Tim Redaksi Majalah Dinding /Majalah Sekolah

LATIHAN  DASAR  JURNALISTIK  KARISMA

Hari Minggu , 16 Januari 2011, Tim Redaksi Mading/Majalah Sekolah KARISMA SMA N Kerjo mengadakan latihan dasar jurnalistik untuk seluruh anggota tim redaksi. Kegiatan ini diikuti sebanyak 40 anggota tim redaksi. Kegiatan ini merupakan program kegiatan  Ektrakrikuler Mading/Majalah Sekolah SMA Kerjo. Hadir sebagai pembicara  Farid Syafrodhi , S.AP. reporter  Surat Kabar Harian SOLO POS wilayah Karanganyar. Pelatihan mengambil tempat di Laboratorium Biologi di mulai pukul 09.30.WIB. Sesi pertama materi yang disampaikan adalah penyusunan artikel, dilanjutkan dengan materi fotografi . Tim KARISMA mendapat banyak sekali tambahan pengetahuan tentang artikel maupun fotografi. Suasana pelatihan sangat  menyenangkan karena banyak menggunakan contoh-contoh artikel , maupun foto dari pembicara yang sudah pernah dimuat di harian SOLO POS. Pelatihan diakhiri dengan pembagian hadiah hadir dan kenang-kenangan kepada  pembicara  pada pukul 13.30 WIB.